Selasa, 25 Juni 2013

Analisis Kebijakan Publik



Kebijakan publik adalah suatu kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah/negara yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat.
Kebijakan publik bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah
yang ada di dalam masyarakat.
Ada beberapa jenis kebijakan publik, yaitu Substantive and
Procedural Policies, Distributive, Redistributive and
Regulatory Policies, Material Policies, Public Goods and
Private Goods Policies

Kebijakan publik dapat dilihat sebagai suatu sistem, yang terdiri dari
elemen-elemen (unsur-unsur): input : masalah kebijakan publik,
proses : pembuatan kebijakan publik, output, kebijakan publik dan
dampak (impact) terhadap kelompok sasaran (target groups).
Kebijakan publik dapat pula dilihat sebagai proses yang meliputi
tahap-tahap: perumusan masalah, implementasi, monitoring, dan
evaluasi kebijakan publik.
Kebijakan publik dapat digambarkan sebagai siklus

Data adalah fakta yang sedang tidak digunakan dalam proses
pembuatan keputusan, sedangkan informasi adalah data yang telah
diambil kembali, diolah dan digunakan untuk pembuatan keputusan.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk dapat disebut
sebagai informasi yang baik, yaitu : ketersediaan, mudah dipahami,
relevan, bermanfaat, tepat waktu, keandalan, akurat dan konsisten.
Informasi ini penting, karena untuk memecahkan masalah
diperlukan informasi, terutama dalam perumusan masalah-masalah
kebijakan.
Metodologi dalam analisis kebijakan dapat memberikan informasi
dengan menjawab lima bentuk pertanyaan. Jawaban masalahmasalah kebijakan, kinerja kebijakan, kebijakan di masa depan,
dan tindakan/implementasi kebijakan.

Banyak isu atau masalah yang dihadapi oleh pemerintah masuk
dalam agenda pemerintah untuk kemudian dirumuskan permasalahannya.
Ada dua bentuk agenda, yaitu: “Systemic Agenda”dan
“Governmental Agenda”.
Ada beberapa prasyarat untuk dapat masuk ke dalam “Systemic
Agenda”. Di samping itu ada faktor-faktor yang menyebabkan
permasalahan masyarakat untuk dapat masuk ke dalam
“Governmental Agenda”.

Implementasi kebijakan merupakan aspek penting dari keseluruhan
proses kebijakan, akan tetapi baru beberapa dasa warsa terakhir ini
mendapat perhatian dari para ilmuwan sosial.
Akibat kurangnya perhatian pada implementasi kebijakan ini
menimbulkan adanya implementation gap, yaitu kemungkinan
terjadinya perbedaan antara apa yang diharapkan dengan apa yang
senyatanya dicapai. Kebijakan publik mengandung resiko untuk
mengalami kegagalan. Kegagalan ini dikategorikan menjadi dua,
yaitu non implementationdan unsuccessful implementation.
Tugas implementasi adalah mengembangkan suatu struktur hubungan
antara tujuan kebijakan dengan tindakan pemerintah untuk
merealisasikan tujuan-tujuan kebijakan.
Monitoring kebijakan merupakan kegiatan pengawasan terhadap
implementasi kebijakan. Ada empat tujuan monitoring, yaitu :
Compliance(kesesuaian/kepatuhan), Auditing(pemeriksaan),
Accounting(akuntansi), dan Explanation (penjelasan).
Evaluasi kebijakan adalah suatu pengkajian secara sistematik dan
empiris terhadap akibat-akibat dari suatu kebijakan dan program
pemerintah yang sedang berjalan dan kesesuaiannya dengan tujuan
yang hendak dicapai oleh kebijakan tersebut.
Evaluasi kebijakan, seperti tahap-tahap lain dalam proses kebijakan,
merupakan proses politik, yang melibatkan para birokrat, politisi dan
fihak-fihak di luar pemerintah
Evaluasi merupakan kegiatan yang sulit, karena tujuan kebijakan itu
sendiri sering dirumuskan secara luas, sehingga sulit menyusun
indikator-indikatornya.
Ada beberapa bentuk evaluasi kebijakan, yaitu Evaluasi Administratif,
Evaluasi Yudisial dan Evaluasi Politis.

Ada dua dimensi kebijakan publik, yaitu proses kebijakan dan analisis
kebijakan.
Analisis kebijakan merupakan penerapan metode dan teknik analisis
yang bersifat multidisiplin dalam proses kebijakan.
Dalam analisis kebijakan publik perlu diperhatikan adanya faktorfaktor strategis yang berpengaruh dalam perumusan kebijakan, yaitu
faktor-faktor politik, ekonomi/finansial, administratif/organisatoris,
teknologi, sosial, budaya, agama, dan pertahanan/keamanan.
Ada beberapa aspek dalam analisis kebijakan, yaitu analisis mengenai
perumusan kebijakan, implementasi kebijakan dan analisis mengenai
evaluasi kebijakan

Tahap pertama proses kebijakan publik adalah perumusan kebijakan.
Langkah pertama dalam perumusan kebijakan adalah perumusan
masalah kebijakan.
Dalam kebijakan publik dikenal apa yang di sebut “public problem”
dan “private problem”.
Langkah kedua dalam perumusan kebijakan adalah perumusan
tujuan/sasaran.
Langkah ketiga adalah perumusan alternatif kebijakan
Alternatif ini dapat dikembangkan dari hasil perumusan tujuan/
sasaran.
Langkah keempat adalah perumusan model.
Langkah kelima adalah menyusun kriteria yang meliputi kriteria
politik, ekonomi/finansial, administratif, teknologi, sosial-budayaagama dan hankam.
Langkah keenam adalah penilaian alternatif.
Dan langkah terakhir (ketujuh) adalah perumusan rekomendasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar